Kamis, 05 Maret 2020

Review Chapter 1


Perubahan Social dan Pertumbuhan Pariwisata

WTO, 2002 memperkirakan bahwa ada 698 juta wisatawan internasional pada tahun 2001 (sekitar 10 persen dari populasi dunia) yang melakukan perjalanan international dan domestic setiap tahunnya. (leiper, 1999) menjelaskan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia bisa bekerja lansung di industry pariwisata dan banyak lagi yang dipekerjakan secara tidak lansung, dan ratusan juta orang juga menerima aktivitas pariwisata karena mereka tinggal di daerah tujuan wisata tersebut.

Perubahan abad ke-20 menyebabkan pertumbuhan yang cepat dan besar-besaran dan fenomena ini dikenal sebagai pariwisata modern. perubahan ini telah memberi kontribusi pada Pasifik / Asia Timur menjadi daerah pertumbuhan yang paling cepat untuk pariwisata internasional pada kuartal terakhir abad kedua puluh. Pada tahun 1975, Asia Timur dan Pasifik hanya menyumbang 4 persen dari kedatangan wisatawan internasional, tetapi oleh 1995 pangsa kedatangan dunia telah meningkat menjadi hampir 15 persen (Pearce, 1995).

Pada awal 190-an, Matthieson dan Wall (1982, p 1) mengindikasikan bahwa pariwisata terdiri dari gerakan sementara orang-orang yang keluar dari tempat kerja atau tempat tinggal, melakukan kegiatan selama tinggal di daerah tujuan, dan menggunakan fasilitas untuk kebutuhan meraka. Sedangkan WTO pada tahun 1991 berpendapat bahwa kagiatan orang yang berpergian diluar lingkungannya yang biasa sesuai jangka waktu tertentu yang tujuan utamanya adalah jalan-jalan. Tidak ada satupun dari dua definisi tersebut yang membuat refrensi terhadap dampak pariwisata. Ketika mendiskusikan dampak pariwisata, klarifikasi melibatkan istilah seperti darmawisatawan atau turis tidak terlalu membantu.

Salah satu masalah yang terus disebabkan oleh kurangnya definisi yang jelas tentang pariwisata adalah bahwa studi pariwisata sering sekali terpisah dalam pendekatan filosofis, orientasi metodologis atau maksud dari penyelidikan (Fennell, 1999). Namun demikian, jika tidak ada perjanjian lengkap tentang definisi pariwisata, masih penting untuk memahami aspek-aspek kunci dari proses pariwisata dan realitas menjadi turis. Prosser (. 1998, p 374) menunjukkan bahwa komponen utama dari setiap definisi baik wisatawan atau pariwisata adalah yaitu gerakan, tinggal non-permanen, kegiatan dan pengalaman selama perjalanan dan tempat yang ditempati, sumber daya dan fasilitas yang diperlukan dan dampak yang dihasilkan dari perjalanan dan tempat yang ditempati.